Total Tayangan Halaman

Selasa, 21 Desember 2010

IBU

Ibu
Engkau wanita terkuat yang pernah aku kenal
Engkau yang melahirkan aku
Menopang ketidakberdayaan_ku
Pagi..siang..sore..malam..tiada henti
Tanpa kenal lelah engkau kabulkan pinta_ku

Ibu
Engkau wanita tersabar yang pernah aku tau
Menuntun ku akan dunia
Merangkak..melangkah..
Engkau konbankan semua demi bahagia_ku
Engkau usap setiap titik air mata_ku
Tak terhitung untaian do’a_mu untuk ku

Ibu
Engkau wanita terpintar dalam hidup_ku
Engkau ajarkan aku berucap
Engkau ajarkan aku menatap
Engkau ajarkan tak terhitung ilmu

Maaf ibu
Jika sempat engkau teteskan air mata karena aku
Tanpa sempat ku usap
Maaf ibu
Jika sering ku ukir kesedihan di hati_mu
Tanpa sempat ku hapus dengan bahagia
Maaf ibu
Jika ku tak cukup buat mu bangga

Ibu
Kebahagiaan_mu adalah harap_ku
Kebanggaan_mu adalah cita_ku
Dan
Untuk mu selalu do’a_ku..



by; Aga_karisma, Dumai 22-12-2010

Sabtu, 06 November 2010

Benarkah pendapat yang mengatakan orang yang cantik/ganteng akan memiliki pasangan yang biasa-biasa saja dan sebaliknya orang yang biasa-biasa saja akan memiliki pasangan yang cantik/ganteng??

Berikut ini penjelasan logisnya;
Kebiasaan yang sering kita temui dalam hal pendekatan untuk mencari pasangan, orang yang merasa dirinya cantik/ganteng akan cenderung bersikap pasif. Karena perlakuan ”istimewa” dari orang-orang disekitarnya cenderung membuat dia merasa memiliki kelebihan yang bisa menjadi daya tarik bagi lawan jenisnya. Tanpa harus melakukan usaha-usaha yang berlebihan, hanya dengan sikap diamnya saja banyak lawan jenis yang menyukai dia. Hal ini lah yang membuat dia tinggi hati dan tidak siap untuk ditolak cintanya. Jadi ketika dia ingin memiliki pasangan yang juga cantik/ganteng dia tidak pernah berusaha maksimal dan cenderung menyerah ketika orang yang didekatinya itu menunjukkan tanda-tanda yang dalam bahasa sehari-hari bisa dikatakan ”jual mahal”. Toh tanpa harus bersusah payah dia bisa mendapatkan pasangan, banyak orang yang siap berkorban untuk mendapatkan cintanya. Jadi mengapa dia harus repot-repot mengejar orang yang menurut pendapatnya angkuh. Sementara orang yang didekatinya pun memiliki pemikiran yang sama; melihat usaha yang biasa-biasa saja tadi sama sekali tidak membuat dia tertarik karena dia sudah terbiasa bertemu dengan orang-orang yang siap melakukan usaha maksimal untuk meluluhkan hatinya.
Sedangkan orang yang merasa dirinya biasa-biasa saja akan cenderung bersikap aktif. Dia akan melakukan usaha yang maksimal untuk mendapatkan pujaan hatinya. Dia tidak takut untuk mendekati orang-orang yang cantik/ganteng. Kegagalan hanya menjadi tantangan bagi dia untuk melakukan usaha-usaha yang lebih baik. Dan usaha giatnya inilah yang sering meluluhkan hati si cantik/si ganteng yang senantiasa menunggu untuk dicintai.
Jadi pendapat itu muncul dari kecenderungan yang terjadi dalam masyarakat, bukan hukum karma yang tidak bisa diubah. Yang menjadi faktor utamanya adalah seberapa besar usaha kita. Hasil yang kita peroleh sebanding dengan usaha yang kita lakukan. Cantik/ganteng bukan syarat mutlak untuk menjadikan seseorang sebagai pasangan hidup, yang paling penting saling mencintai. Ketika kita sudah mencintai seseorang, kita akan menerima semua kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dan kekurangan pasangan kita adalah juga kelebihan dan kekurangan kita sendiri. Jadi kita hanya memiliki satu kesempatan untuk memilih, yaitu sebelum kita mencintai.
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum tersebut berusaha sendiri untuk mengubah nasibnya. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11
Allah maha adil bukan??!

NB:
Teori diatas berdasarkan pemikiran logis, diluar pengaruh faktor ”magis” maupun ”materialistis”. Karena faktor ”magis” dan ”materialistis” cenderung bertentangan dengan pemikiran logis yang berhubungan dengan hati. ”Magis” dan ”materialistis” lebih karena faktor nafsu duniawi.